MOJOKERTO - Setelah elektirifikasi buah naga sukses di Banyuwangi, kini PLN mulai merambah wilayah lain yang memiliki potensi serupa, yakni Mojokerto (9/8).
Salah satu petani buah naga di Pacet, Agus Mulyohadi menceritakan produktivitas kebun buah naga mengalami peningkatan setelah menggunakan listrik.
"Saya menanam buah naga pada 2016 dan panen setahun sekali, saat musim panen harga anjlok. Setelah berjalan-jalan ke Banyuwangi, saya melihat ada buah naga yang menggunakan listrik, karena terinspirasi, mulai 2017 kami menggunakan listrik PLN dan banyak sekali manfaat yang didapat, " Agus menuturkan.
Dengan program eletrifikasi ini, petani bisa meningkatkan produksi, bahkan seminggu sekali bisa panen, keuntungan yang didapat mengalami peningkatan signifikan sekitar 2-3x lipat dari sebelum menggunakan lampu.
Agus menambahkan, pada kebun seluas 4, 5 Hektar tersebut ia semula panen 20 ton/ha dalam 1 tahun untuk harga jual yang rendah berkisar antara Rp.3000, - hingga Rp.5000.
Sementara setelah menggunakan listrik ia mampu memproduksi 60 ton/ha dalam setahun untuk harga kisaran Rp.10.000 hingga Rp.25.000, - karena di luar musim.
Manager PLN UP3 Mojokerto, Puguh Prijandoko Sabtu (7/8/2021) mengatakan, terdapat beberapa jenis electrifying agriculture yakni lampu untuk tanaman bawang dan hidroponik, pompa untuk irigasi persawahan dan tambak udang.
Hingga lampu untuk kebun buah naga. "Terdapat 690 pelanggan Electrifying Agriculture dengan total daya 1.917.000 KVA, " katanya.
Puguh memaparkan, tim PLN akan menyambut positif dan menawarkan berbagai program kemudahan untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian di Mojokerto.
"Saat ini kami pun memiliki potensi 480 pelanggan sektor pertanian yang terdiri dari sumur sawah, bawang, hidroponik, kebun naga dan kandang ayam dengan total daya 2, 14 MVA, " tambahnya.
Berbagai kemudahan yang ditawarkan membuat Agus tak ragu mengajak petani buah naga lainnya untuk segera beralih menggunakan listrik PLN.
Lampu UV yang berwarna kuning 12 watt ada 7000 titik, selain untuk mengusir hama juga membantu proses fotosintesis di malam hari.
"Saya mengajak petani buah naga lain untuk beralih menggunakan listrik, sedikit investasi di awal namun berlipat-lipat keuntungan di akhir, "pungkasnya.
(***)